Jumat, 29 April 2011
Hari Kartini
Menyaksikan para perempuan itu
Merayakan hari Kartini
Ada yang mengadakan lomba busana RA Kartini
Lomba membaca surat RA.Kartini
Dan entah apa lagi
Gedung itu melimpah sampai ke halaman
Hanya menyaksikan di tepi jalan
Di tangan masih erat sapu lidi
Dan sederetan tong sampah
Di tengah teriknya matahari
Segerombolan perempuan kuning
Sapu lidi erat di tangan
Membersihkan kotak makanan yang berserakan
Dan mengumpulkan plastik bekas minuman
Di lantai dan halaman gedung itu
Ketika ibuku sampai di rumah
Memanggul sekarung plastik bekas minuman
Besok kita jual mending buat beli beras
bb 21 april 2011
Senin, 29 Desember 2008
Bunga Hujan
Aku mencoba memandang mentari yang ada di atas ubun ubunku .Cahayanya agak redup karena di saput mendung .Aku dapat menduga pasti akan terjadi hujan ternyata tak lama rintik rintik pun mulai berjatuhan .Oh,semakin deras rintiknya.Hujan.Sekarang aku mengerti Bunga Hujan dalam mimpiku adalah suatu refleksi kehidupan yang akan terjadi kemudiannya .Aku tersenyum merasakan desauan hujan yang sekarang makin menderas .
Selasa, 23 Desember 2008
Titin
Berlari di dalam hujan
Seperti angin di bawah awan aku berlari
Awan penuh bergantung mendung
Pepohonan merunduk ke bumi dan aku terus berlari
Tiba - tiba aku terperangkap di dalam gelap menyergap kebekuan
Mengharu biru melanda sosokku yang galau
Berkecamuk dalam pertempuran
Aku terus berlari meletuskan harapan bersama desauan hujan
Membawa gejolak dendam, dendam yang damai
Maka aku terus berlari sampai kebatas angan angan
Banjarbaru 2008
Minggu, 21 Desember 2008
Titin
: kepada ayahanda tercinta
Ketika senja itu jatuh
Angin membisu
Sangkut di tirai putih
Dan perawat itu tersenyum
Membangkitkan napas dari sosok yang terbaring
Oksigen adalah harapan menyambung nyawa
Perawat itu dengan ramah menyapa
Senja tidak hanya itu
Tapi jika malam telah tiba, berbaringlah
Perawat itu adalah aku si anak papa
Kujalinkan jari-jari tanganku
Untuk mengalirkan doa-doa
Do’a adalah bunga-bunga yang ku petik dari relung hatiku
Sosok yang terbaring perlahan menatapku sambil tersenyum
Seraya mengalirlah mata air dari mataku yang selama ini tersumbat
Air mata syukur
Syukurku ya Rabb
Banjarbaru,2008
Jumat, 06 Juni 2008
BUNGA REFLESIA
Titin
Senandung isak tangisku menderu-deru
Meratapi diri yang terisolasi,tiada berkawan tiada berkreasi
Asaku tersandung didalam hati biru dan beku
Karena akulah sibunga bangkai
Senantiasa mereka mencibirku,dan memotong napas mereka
Makhkota makhkotaku tergerai lusuh dan sedih
Adakah secercah mata hati mereka iba melihatku
Walau sepenggal hati agar membuatku tersenyum
Sang matahari bersorak sorai gembira melihat wajahku
Berseri,pada sebuah taman yang sangat megah
Kiniku berada dirawat dan dipandangi sejuta pujian menyapaku
Sebab akulah bunga yang paling langka di dunia ini
Banjarbaru,2008
PEDAGANG BUNGA KELILING
Titin
Pagi ini aku diambang kecemasan ,keringat dingin mulai membasahi telapak tanganku ,kakiku lemas tak mampu lagi berinjak dan menopang tubuhku.Apakah gerangan yang membuatku hampir-hampir jatuh pingsan ?selama bertahun-tahun aku merantau bekerja keras untuk menapkahi diriku sendiri ,banyak kegagalan yang kualami tak satupun hasil yang kudapati ,tapi hari ini aku sangat gembira dengan kerja baru sebagai pedagang bunga keliling,jualanku laku habis bahkan dengan harga yang lebih bagus ,uang itu buat kebutuhan hidupku sehari-hari.diserambi depan rumahku aku duduk termenung sendiri sambil memandangi tanaman bunga –bunga yang kupelihara dengan penuh kasih sayang bak seperti meawat tubuhku sendiri ,mereka riang gembira bermain dengan embusan angin,warna warni bunga –bunga itu menghiasi seisi pekarangan rumahku dengan mereka aku sangat terhibur dari letihnya jiwa dan raga ini menempa untuk terus bertahan hidup,bunga-bungaku pun terus berjuang hidup untuk memamerkan karya kuncup bunganya dengan mekar warna yang merona indah,mereka hidup untuk aku, aku hidup untuk mereka, begitulah sisi jendela bunga –hidupku.
Banjarbaru,2008Senin, 21 April 2008
SEJENAK DALAM HANGATMU

Titin
SEJENAK DALAM HANGATMU
BANJARBARU, 2008