Hai ! Salam jumpa. Makasih ya Anda mengunjungi taman bunga saya

Jumat, 06 Juni 2008

BUNGA REFLESIA

Titin


Senandung isak tangisku menderu-deru

Meratapi diri yang terisolasi,tiada berkawan tiada berkreasi

Asaku tersandung didalam hati biru dan beku

Karena akulah sibunga bangkai


Senantiasa mereka mencibirku,dan memotong napas mereka

Makhkota makhkotaku tergerai lusuh dan sedih

Adakah secercah mata hati mereka iba melihatku

Walau sepenggal hati agar membuatku tersenyum


Sang matahari bersorak sorai gembira melihat wajahku

Berseri,pada sebuah taman yang sangat megah

Kiniku berada dirawat dan dipandangi sejuta pujian menyapaku

Sebab akulah bunga yang paling langka di dunia ini

Banjarbaru,2008

PEDAGANG BUNGA KELILING

Titin

Pagi ini aku diambang kecemasan ,keringat dingin mulai membasahi telapak tanganku ,kakiku lemas tak mampu lagi berinjak dan menopang tubuhku.Apakah gerangan yang membuatku hampir-hampir jatuh pingsan ?selama bertahun-tahun aku merantau bekerja keras untuk menapkahi diriku sendiri ,banyak kegagalan yang kualami tak satupun hasil yang kudapati ,tapi hari ini aku sangat gembira dengan kerja baru sebagai pedagang bunga keliling,jualanku laku habis bahkan dengan harga yang lebih bagus ,uang itu buat kebutuhan hidupku sehari-hari.diserambi depan rumahku aku duduk termenung sendiri sambil memandangi tanaman bunga –bunga yang kupelihara dengan penuh kasih sayang bak seperti meawat tubuhku sendiri ,mereka riang gembira bermain dengan embusan angin,warna warni bunga –bunga itu menghiasi seisi pekarangan rumahku dengan mereka aku sangat terhibur dari letihnya jiwa dan raga ini menempa untuk terus bertahan hidup,bunga-bungaku pun terus berjuang hidup untuk memamerkan karya kuncup bunganya dengan mekar warna yang merona indah,mereka hidup untuk aku, aku hidup untuk mereka, begitulah sisi jendela bunga –hidupku.

Banjarbaru,2008